UAS Pengantar Jurnalistik


UJIAN AKHIR SEMESTER
NEWS FEATURE










Disusun Oleh :
         
Nama          : Melita Giovanni Pilipus
Kelas           : 1 PIK 2
NIM            : 14150092







Ilmu Komunikasi
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
Jakarta
2015


KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis naikkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat kasih dan rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan Ujian Akhir Semester bersifat take home mata kuliah Pengantar Jurnalistik ini dengan baik.
            Tujuan dari pembuatan Ujian Akhir Semester ini adalah untuk memenuhi nilai ujian Pengantar Jurnalistik, yang nantinya akan menjadi salah satu kriteria nilai semester. Ujian Akhir Semester ini memaparkan mengenai pengalaman mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Himaprodi Ikom 2015 yaitu Leadership Training for Communication (LTC).
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya khususnya kepada Ibu Patricia Robin selaku dosen pembimbing Pengantar Jurnalistik yang telah membimbing penulis sehingga dapat terselesaikan.
            Penulis menyadari bahwa hasil karya penulisan feature ini masih jauh dari kesempurnaan seperti pepatah yang mengatakan “Tak Ada Gading yang Tak Retak”. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi. Akhir kata semoga hasil karya penulisan feature ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Desember 2015


Penulis




Penegak Pilar Pilihan
Ketika kebanyakan orang masih tertidur pulas, dengan spirit yang menyala kami berbondong-bondong pergi ke kampus. Leadership Training for Communication agenda tahunan dimana para kaum intelektual diselami ilmu disiplin kepemimpinan dipersiapkan sebagai kader pemimpin terbaik. Fakultas yang sudah tak asing lagi didengar, bukan ilmu eksak melainkan ilmu dasar yang diperlukan oleh kita sebagai makhluk sosial. Ya, tepat pada akhir pekan yang begitu cerah, kami mengikuti kegiatan LTC yang diadakan oleh HMJ program studi Ilmu Komunikasi di Depok. Tepatnya bertempat di sebuah vila yang masih asri dan hijau, Shekinah Village. Bertegur sapa dan saling berkenalan dengan teman baru sekedar menanyakan keadaan. Cukup aneh rasanya karena baru kenal, tak lantas membuat kami menjadi kaku.
Butuh waktu 2 jam untuk bisa tiba di kota administrasi di provinsi Jawa barat, kota Depok. Terik matahari seolah berada tepat di atas kepala menuntun berjalan setapak demi setapak berpundakan tas pakaian. Keringat bercucuran membasahi tak memadamkan semangat yang berkobar, sama halnya dengan kakak HMJ. Ialah sapaan akrab kami kepada para pengurus anggota HMJ. Disambut dengan pemandangan rindang nan hijau, serta hamparan rerumputan yang luas mengelilingi pondok peristirahatan seketika menginjakkan kaki di pintu gerbang vila.
Berjalan mengitari lahan hijau, pepohonan, rawa, berkumpullah kami di area luas beralaskan semen. Momen yang tadinya ingin kami abadikan malah harus musnah karena alat komunikasi modern itu berpindah tangan ke kakak HMJ. Dengan tidak bermaksud menyalahi kakak HMJ, kami semua tunduk.
Awal keseruan acara inipun dimulai sedari kami sampai. Ingin rasanya melepas penat walau sekejap. Namun tak semudah membalikkan telapak tangan, kami perlu mencari petunjuk selembar putih bertintakan identitas diri yang tersangkut di tiap pojok papan tinggi terpampang menutupi ruang kamar. Sungguh buat kami jadi penasaran siapa teman sekamar kami?
Ketika papan kayu dibukakan, pandangan kamipun langsung berkeliling sana sini mengitari setiap sudut kamar. Kasur yang tersusun rapih berjejer berlantai kayu memberi nuansa alam yang khas. Tanpa ada rasa canggung, kami langsung bercerita konyol mengenai hal apapun guna mencairkan suasana. “Fiuhhh..” lontaran kalimat pertama yang menggambarkan suasana perasaan kami tatkala diberikan kesempatan sekedar untuk merenggangkan otot-otot yang kaku.
Tanpa berlama-lama segera kami semua memejamkan mata memanfaatkan waktu yang singkat untuk beristirahat. Seminar akan berlangsung di aula, ruangan luas nan sejuk beralaskan kain tebal menambah kenyamanan.
“United and focus focus focus!” adalah simbol dari HMJ tahun ini. Menggambarkan kinerja HMJ yang terus bersatu dan fokus. Terdengar kata asing “COMRADE”. Sebuah nama perkumpulan para pengurus HMJ yang dibina oleh dosen bernama Pak Yuri. ‘Sahabat’ ialah kata sederhana namun memiliki makna dalam yang tersembunyi. “Comrade itu artinya sahabat, kita jadiin mereka sahabat untuk kerja bareng, jadi asik” ucap Amel salah seorang mantan ketua HMJ periode lalu. Dibuat ketika Amel menjabat sebagai ketua HMJ.
“Sebuah keuntungan bagi Anda telah mengikuti acara kegiatan ini” ucap Pak Yuri tersenyum. Kalimat itu kami jadikan sebagai sambutan selamat datang yang hangat. Dengan pembawaanya yang apik nan santai mampu membuat kami terperangah. Visi, keberanian, integritas, kerendahan hati, kemampuan antisipasi, fokus dan kerjasama, tujuh hal yang perlu ditanamkan sebagai kader pemimpin yang baik. Cacing-cacing terus bergerus dalam perut bertanda waktunya makan siang.
Untuk pertama kalinya kelompok yang telah ditetapkan duduk makan bersama dalam satu meja. Ditambah lagi dengan hidangan makanan yang telah disajikan begitu menggiurkan mengisi penuh tiap rongga perut kami. Momen kebersamaan inilah yang jarang didapatkan di keseharian. Kekompakkan tiap kelompok pun diuji dengan ragam adu kecepatan dan ketangkasan. Dimulai bola oranye kecil dengan lembaran surat kabar, dilanjutkan  dengan adu kuat jemari kaki dengan serpihan kaset secara estafet.  Euforia dan teriakanpun menjadi saksi betapa keseruan dan kemeriahan memenuhi atmosfer di tepi kolam berisikan air biru segar.
Detik demi detik, menit demi menit berlalu begitu cepat bak roket yang menembus hingga ke ufuk Timur. Mataharipun mulai tenggelam digantikan oleh bulan yang malu menampakan dirinya. Disela waktu kosong, masih sempat bersenda gurau dengan teman-teman sekamar sekedar mengundang tawa melepas lelah. Kami dikejutkan dengan kedatangan Bapak Sugeng sebagai sosok yang dihormati di perdosenan Ilmu Komunikasi. Ditemani Bapak Kosmas, mereka menceritakan pengalaman – pengalaman semasa bekerja di bidang Public Relation maupun Broadcasting. Perbincangan yang sangat santai namun berbobot menggugah kami semua semakin yakin akan minat jurusan yang dituju kelak. Dipertegas lagi dengan jawaban yang dilontarkan atas pertanyaan yang diajukan peserta lain. Kami simpulkan bahwa dalam memilih jurusan kelak harus berdasarkan dengan minat dan kemampuan. 
Di bawah bintang dan remangnya suasana malam, kehangatan di dalam ruangan aula pun kental terasa. Keakraban kami semua melebur menjadi satu. Ditutup dengan jamuan santap malam pertama sekaligus terakhir bagi kami. Kesedihab mulai menggelanyut tentang akan adanya kata perpisahan tak berani kami tunjukkan secara gamblang.
Berbeda dengan kami yang sudah masuk dalam dunia mimpi, kakak HMJ gencar-gencarnya bergerilya. “BRAK!!” Gebrakan pintu sontak membuat kami terbangun keluar dari alam bawah sadar. Kami lari tunggang langgang keluar kamar. Tanda tanya besar yang masih menggerayap saat itu terjawab sudah. Apalagi kalau bukan jurit malam, kegiatan mendebarkan jantung bak momok yang menakutkan. Rasa kantuk memang tak bisa enyah dari bayangan kami, namun secerca antusias dalam diri kami untuk ikut andil dalam setiap pos permainan. Berjalan tidak tahu arah, pandangan yang gelap gulita, diam seribu bahasa, itulah ketentuan mutlak. Hanya kedua alat pendengaran yang satu-satunya menjadi modal andalan. Menaruh kepercayaan pada lapisan kaki paling dasar kepada ketua kelompok.
 Terpaan semilir angin dingin semakin buas menggerayangi kulit putih kekuningan. Bagaimana tidak ketika kami semua beraktifitas di pagi buta? Banyak hal yang dapat kami pelajari dari keseluruhan pos permainan, mulai dari melatih konsentrasi, kekompakkan, komitmen, berpendirian, solidaritas, kerjasama, bahkan keberanian.
Seperti pepatah mengatakan setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Perpisahan pasti ada kenangan. Kenangan lebih indah dari waktu yang telah dilalui. Hal itulah yang tergambar di perasaan kami. Banyak pelajaran yang dapat dijadikan modal sebagai penegak pilar kelak. “Kalian selangkah lebih maju sudah ikut LTC” adalah kalimat terakhir sekaligus ucapan perpisahan dari Ketua HMJ yang menjabat periode ini, Michael Chen. Suka duka telah kami lewati bersama-sama. Ungkapan syukur dan haru tak dapat kami bendung. Ingin rasanya mengulang momen bahagia itu, namun selalu terukir indah dan tersimpan dalam memori manis. Hanya satu tekad kami, potret wajah inilah yang akan duduk di kursi singgasana penegak pilar pilihan sebagai pemimpin masa depan.






Komentar

  1. Penulisan artikel sudah deskriptif, hanya masih ada beberapa pemilihan diksi yang kurang tepat dan beberapa frasa yang lompat, overall, good

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer