THE HUNGER GAMES (Satu dari Dua Puluh Empat)






Dokumen Pribadi
Suasana mencekam terjadi di Negara Panem, tatkala segerombolan asal ibu kota, Capitol mendatangi distrik 12. Kedatangan tersebut bertujuan untuk melakukan seleksi dalam menentukan tokoh pemain di Hunger Games.The Hunger Games merupakan program terfavorit di televisi pada masanya. Permainan yang mengorbankan nyawa tersebut sangatlah ditunggu-tunggu setiap tahunnya.  Permainan ini diciptakan Capitol untuk mengingatkan kepada penduduknya bahwa mereka bisa melakukan apa saja. Setiap Distrik harus mengirimkan satu anak perempuan dan satu anak lelaki berusia 12-18 tahun. Peserta yang telah terpilih tadi akan ditempatkan pada suatu lokasi yang dipenuhi dengan CCTV canggih dan dibiarkan saling bertarung untuk saling membunuh. Peserta terakhir yang masih bertahan hidup, dialah pemenangnya.

Katniss Everdeen, gadis berusia 16 tahun yang tinggal di kota Seam di Distrik 12 dengan sukarela menggantikan posisi adiknya yang pada saat itu terpilih sebagai tokoh pemain Hunger Games. Katnis berpasangan dengan Peeta Mellark selama games berlangsung. Sebelum pertandingan dimulai, para peserta harus mengikuti serangkaian pelatihan dan mempersiapkan berbagai penampilan di hadapan publik Capitol.Peserta harus mampu bersikap semenarik mungkin agar mendapatkan sponsor yang akan sangat berguna selama pertandingan berlangsung.

            Ketika pertandingan dimulai, disitulah imajinasi kita juga ikut dimulai. Layaknya dunia fantasi, Suzanne Collins mampu membawa pembaca seolah-olah masuk ke dalam arena pertandingan yang sesungguhnya. Peperangan, pertumpahan darah, pertahanan diri, pembunuhan bukan lagi suatu hal yang tak lazim disana.Semua peserta berlomba mempertaruhkan nyawanya dan mengupayakan segala cara demi memenangkan game maut tersebut. “Sadis” adalah 1 kata yang sesuai dalam menggambarkan keseluruhan isi novel ini. Maka dari itu novel ini kurang cocok untuk dikonsumsi oleh pembaca dibawah umur.
Dokumen Pribadi

            Novel The Hunger Games memiliki alur cerita yang sangat menarik dan unik. Penulis mampu menuangkan kata demi kata sedemikian rupa, juga mampu menggambarkan situasi sedetail mungkin, sehingga memancing imajinasi ‘liar’ pembaca dalam mengintrepetasikan makna yang terkandung dalam cerita demi cerita. Hal lain yang tak kalah pentingnya ialah isi cerita yang sangat beragam, dimulai dari aksi kepahlawanan, pertarungan sengit hingga kisah percintaan pun tersaji dalam lembar demi lembar buku novel ini. Hal itu membuat pembaca pun tetap terus merasakan ‘sensasi’ didalamnya. Jujur saja, saya bukanlah seseorang yang suka membaca novel, namun entah mengapa novel karya Suzanne Collins ini mampu menghipnotis saya untuk terus penasaran akan kelanjutan cerita di dalamnya.

            Tetapi sayangnya, saya merasa dalam novel ini Katniss Everdeen terlalu berperan dominan, sehingga pengembangan tokoh karakter lainnya tidak diulas begitu dalam.

Bagi kalian yang memiliki daya imajinasi dan fantasi yang cukup tinggi, novel ini sangat sangat sangat diperuntukkan untuk kalian. Selamat membaca!

Komentar

Postingan Populer