Tengok Pendidikan Tetangga (TPT)



Hari Pendidikan Nasional yang kerap disebut HARDIKNAS jatuh tepat pada hari ini tanggal 2 Mei 2018. Jika kita ulas balik, pahlawan yang memperjuangkan pendidikan nasional itu sendiri adalah Ki Hadjar Dewantara. Berkat usaha kerja keras dan jasanya dalam rangka merintis pendidikan di tanah air, beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.





Sebenarnya apa sih makna atau esensi dalam memperingati hari ini? Mungkin ada sebagian dari kalian yang tidak begitu concern dengan hari ini. Namun, bagi saya pendidikan memegang peranan sangat penting dalam dinamika kehidupan suatu bangsa. Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tempat pembangunan dan tempat perubahan. Tanpa pendidikan, tidak akan ada pembangunan, yangmana artinya tidak akan ada perubahan. Kemajuan dari suatu pendidikan akan menunjukkan kemajuan suatu bangsa, begitu pula kemunduran dari pendidikan akan membawa bangsa kepada kebodohan dan kemiskinan.

Gambar diambil disini

Saya sudah mengenyam pendidikan selama kurang lebih 17 tahun di Indonesia dari tingkat kanak-kanak hingga tingkat perguruan tinggi.  Dari kacamata saya yang notabene sebagai mahasiswa semester akhir, jika dibandingkan dengan pendidikan di negara-negara maju lainnya seperti  negara-negara Singapura, Eropa, Jepang, Amerika Serikat, dll sangat kentara terlihat bahwa kemajuan negara mereka didukung oleh kemajuannya di bidang pendidikan. Sebaliknya, beberapa contoh kondisi negara berkembang seperti di Asia atau Afrika dapat dilihat dari perkembangan masyarakatnya yang sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya agar setara dengan negara-negara maju.

Saya tertarik dengan sistem pendidikan di negara tetangga kita yaitu Singapura karena merupakan sistem pendidikan terbaik di ASEAN waaaah bukan? Penasaran faktor apa yang menyebabkannya? Berikut saya ulas beberapa poin pentingnya. Yang pertama, adanya fasilitas yang memadai, contohnya setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, di setiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di Singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.
Yang kedua, faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di Singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan penduduknya, ditambah lagi dengan beasiswa bagi masyarakt yang kurang beruntung dan kurang mampu.
Yang ketiga, faktor pendidik. Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat sehingga tidak semua orang bisa menjadi guru. Dan calon guru yang di terima akan disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan tiap-tiap sekolah agar dapat tersalurkan dengan baik. Setelah terpilih, para calon guru diberi pelatihan pembekalan sebelum terjun langsung ke lapangan mengajar anak-anak. Selain itu, faktor lainnya ialah gaji yang diterima guru-guru di Singapura sangat tinggi bahkan kabarnya mengalahkan gaji guru di Amerika Serikat dan juga Korea Selatan. Hal itu tentu saja membuat kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.

Nah… kira - kira sudah pada tahu kan kurang lebihnya bagaimana gambaran sistem pendidikan di Singapura? Lalu, bagaimana dengan sistem pendidikan di Indonesia, apakah dapat mencontoh milik negeri tetangga? Harapannya di hari pendidikan nasional yang jatuh tepat pada hari ini semakin mengobarkan semangat belajar bagi anak-anak Indonesia demi kemajuan negeri ini! Saya akan menutup hari yang ceraaaahhh ini dengan quote of the day "Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan kehidupan ini menjadi lebih sulit." - Mario Teguh



Komentar

Postingan Populer